Istirahat adalah yang terbaik—terutama jika Anda mencoba mengalahkan diagnosis diabetes.
Hanya satu malam tanpa tidur dapat meningkatkan risiko diabetes tipe 2, menurut sebuah penelitian di American Journal of Physiology-Endocrinology and Metabolism. Para peneliti di Sekolah Pascasarjana Kedokteran Universitas Toho di Jepang menemukan bahwa tikus yang kurang tidur memiliki kadar glukosa darah dan kandungan lemak hati yang lebih tinggi – keduanya terkait dengan resistensi insulin dan diabetes.
Bagi hampir 30 juta orang yang menderita diabetes, kondisi ini menjadi perhatian 24/7. Penderita diabetes mungkin bekerja keras sepanjang hari untuk mengontrol gula darah, hanya untuk membiarkan kadar glukosa berjalan saat malam tiba. Untungnya, beberapa penyesuaian gaya hidup sederhana dapat membuat perbedaan, kata pakar diabetes terkemuka.
Diabetes dan tidur
Sementara kurang tidur telah lama dikaitkan dengan makan berlebihan dan kurang olahraga, para ilmuwan ingin melihat apakah intoleransi glukosa disebabkan oleh kurang tidur itu sendiri dan bukan hanya produk sampingan dari kebiasaan makan yang tidak sehat.
Untuk percobaan, peneliti mengamati dua kelompok tikus. Satu kelompok dibiarkan terjaga selama enam jam, dan kelompok lainnya bisa tidur sesuka hati. Kedua kelompok memiliki akses ke makanan tinggi lemak dan air gula (sejajar dengan kebiasaan makan manusia) dan diberi kesempatan terbatas untuk aktivitas fisik.
Setelah masa percobaan, peneliti mengukur kadar glukosa dan kandungan lemak hati dan menemukan bahwa kelompok yang kurang tidur memiliki kadar glukosa darah yang lebih tinggi secara signifikan dan peningkatan kadar trigliserida dan produksi glukosa di hati – semua faktor yang berperan dalam risiko diabetes. .
Tips tidur untuk penderita diabetes
– Periksa obat Anda: Beberapa obat yang diminum sebelum tidur, seperti steroid atau obat asma, bisa menyebabkan fluktuasi gula darah, kata Dr. Desmond Schatz, mantan kepala American Diabetes Associated. Tanyakan kepada dokter Anda tentang efek samping tersebut.
– Jauhkan koktail rendah karbohidrat: “Untuk pasien insulin, segelas anggur atau bir dengan makan malam baik-baik saja,” kata Schatz. Tetapi terlalu banyak alkohol dapat menyebabkan gula darah turun drastis saat Anda tidur. Pilih pilihan rendah karbohidrat seperti wiski, rum, dan vodka, dan nikmati secukupnya.
– Tambahkan aktivitas ringan: Tidak banyak bergerak di malam hari dapat menyebabkan kadar glukosa meningkat, kata Dr. Robert Gabbay, kepala petugas medis di Joslin Diabetes Center di Boston. Coba gabungkan waktu menonton TV dengan beberapa aktivitas sedang, seperti berolahraga menggunakan mesin elips, mengangkat barbel, atau kardio ringan.
– Jangan berlebihan: Jika memungkinkan, tutup latihan yang lebih sulit setidaknya tujuh jam sebelum tidur.
– Menempel satu waktu tidur: “Cobalah untuk mengambil insulin basal pada waktu yang sama setiap malam untuk memastikan gula darah lebih konsisten,” kata Dr. Fran Cogen, direktur program diabetes masa kanak-kanak dan remaja di Children’s National Health System di Washington, DC. jadwal teratur juga merupakan cara mudah untuk mengoptimalkan tidur.